Pada 8 Januari 2025, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengejutkan publik dengan menunjuk Patrick Kluivert, mantan striker legendaris Belanda, sebagai pelatih kepala tim nasional Indonesia hingga 2027, dengan opsi perpanjangan.
Presiden PSSI, Erick Thohir, menyebut pergantian ini sebagai bagian dari upaya membangun fondasi yang lebih solid — mulai dari kepemimpinan yang kuat, komunikasi yang terbuka, hingga struktur tim yang lebih rapi. Respon dari para penggemar pun beragam. Ada yang optimis, melihatnya sebagai angin segar bagi sepak bola Indonesia, namun tak sedikit juga yang masih meragukan apakah perubahan ini benar-benar akan membawa hasil. Perbincangan soal arah baru timnas semakin ramai, baik di media sosial maupun berbagai platform seperti https://parimatch.id/, di mana para pencinta bola saling bertukar pendapat dan mengikuti perkembangan terbaru.
Keputusan ini tidak hanya menggantikan pelatih sebelumnya — Shin Tae-yong dari Korea Selatan, yang telah membawa Indonesia ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia — tetapi juga menandai pergeseran filosofis yang signifikan. Indonesia kini memasuki era gaya Belanda baik di dalam maupun di luar lapangan.
Sosok Legenda di Tengah Keraguan. Mengapa Kluivert?
Patrick Kluivert dikenal luas: 40 gol dalam 79 penampilan untuk Belanda, juara Liga Champions bersama Ajax tahun 1995, dan karier gemilang bersama Barcelona, AC Milan, hingga Newcastle. Namun, pengalaman kepelatihannya masih terbatas: peran asisten di timnas Belanda, Kamerun, dua kali menangani Curacao, dan masa singkat di Adana Demirspor di Turki tahun 2023.
Meskipun memiliki pengalaman terbatas sebagai pelatih kepala di level tertinggi, banyak pejabat PSSI melihatnya sebagai figur yang dapat mempersatukan, mampu membangkitkan semangat nasional, dan mengumpulkan pemain asal Indonesia di Eropa melalui budaya sepak bola yang sama.
Tampilkan Semua