JAKARTA – Tahun 2015, ketika sebagian besar orang masih nganggep Bitcoin cuma “mainan internet”, seorang mahasiswa ITS Surabaya bernama Rizaldy Primanta Putra udah serius membicarakan blockchain. Alih-alih diapresiasi, Rizaldy justru sering dianggap aneh.
“Banyak yang bilang saya halu ngomongin crypto waktu itu. Tapi saya nggak peduli, saya yakin blockchain bakal jadi fondasi masa depan internet,” kenang Rizaldy, Senin (29/9/2025).
Keraguan orang lain nggak bikin langkahnya surut. Lulus cum laude dari Teknik Informatika, ia memulai karier di Bank Mandiri sebagai Software Engineer. Tapi passion di dunia blockchain terlalu kuat untuk diabaikan. Tak lama, ia hijrah ke Chainstack, perusahaan infrastruktur global yang mendukung puluhan protokol blockchain.
Langkahnya berlanjut ke Edgevana, tempat ia sekarang dipercaya sebagai L2 Support Engineer. Di sini, Rizaldy terlibat langsung menangani troubleshooting blockchain tingkat lanjut, sesuatu yang jarang dikerjakan engineer muda seusianya.
“Kerja di jantung blockchain dunia itu tantangannya besar, tapi justru bikin saya makin semangat,” ujarnya.
Perjalanannya membuktikan, prediksi yang dulu sempat ditertawakan kini jadi kenyataan. Dunia benar-benar bergerak menuju era blockchain, dan Rizaldy ada di dalamnya sebagai bagian penting.
Di luar kerjaan, Rizaldy tetap aktif berbagi pengetahuan lewat akun Instagram @hackazer dan situs web3ego.com.
“Saya pengin orang lihat kalau teknologi itu nggak harus ribet. Bisa dibuat sederhana, menyenangkan, dan bermanfaat,” tegasnya.
Dulu dituduh halu gara-gara ngomongin crypto, kini Rizaldy berdiri sebagai bukti nyata: keyakinan dan konsistensi bisa mengubah ejekan jadi pencapaian.
