Ibu-Ibu Moyudan Ikut Pelatihan Bikin Hantaran dan Hitung HPP, Langsung Dipraktikkan dan Kebanjiran Pesanan

Sebanyak 28 ibu-ibu dari Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Cabang 'Aisyiyah Moyudan mengikuti kegiatan pelatihan kerajinan hantaran pernikahan yang diselenggarakan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan, Sleman, Yogyakarta pada Minggu (27/4/2025).
Sebanyak 28 ibu-ibu dari Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Cabang 'Aisyiyah Moyudan mengikuti kegiatan pelatihan kerajinan hantaran pernikahan yang diselenggarakan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan, Sleman, Yogyakarta pada Minggu (27/4/2025).

Sleman – Sebanyak 28 ibu-ibu dari Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Moyudan mengikuti kegiatan pelatihan kerajinan hantaran pernikahan yang diselenggarakan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan, Sleman, Yogyakarta pada Minggu (27/4/2025).

Kegiatan ini diadakan oleh tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Universitas Ahmad Dahlan, dengan tujuan meningkatkan keterampilan ekonomi keluarga melalui pelatihan langsung dan penghitungan harga jual jasa.

Pelatihan dimulai dengan sesi motivasi dari Fitri Wahyuni, dosen Prodi Akuntansi UMY, yang membahas peran perempuan dalam mendukung ekonomi keluarga.

Sesi dilanjutkan oleh Lu’lu’ Nafiati dari UAD yang mengajarkan cara menghitung harga pokok jasa untuk produk hantaran pernikahan, agar peserta tidak sekadar bisa membuat, tapi juga paham soal nilai jualnya.

Bagian utama dari kegiatan ini adalah workshop pembuatan hantaran yang dipandu langsung oleh Amilatul Fadhilah, pelaku usaha Griya Hantaran Jogja.

Dalam sesi tersebut, peserta diajak praktik membuat hantaran dari awal hingga siap pakai. Sebagai tambahan dukungan, panitia juga menyerahkan delapan paket perangkat jasa hantaran yang bisa langsung digunakan ibu-ibu peserta.

Pelatihan ini bukan cuma teori, tapi langsung dipraktikkan oleh para peserta di wilayah ranting masing-masing.

Ketua MEK PCA Moyudan, Hanif Nurul Hidayati, menyebut bahwa beberapa ibu bahkan langsung menerima pesanan dari orang-orang di sekitar mereka setelah mengunggah hasil karya ke media sosial.

“Saya berharap keterampilan yang diperoleh bisa menjadi bekal membuka usaha kecil dari rumah, minimal untuk produksi sederhana yang bisa dimulai dari lingkungan sendiri. Beberapa ibu juga sudah berinisiatif membentuk kelompok kecil untuk belajar bersama setelah pelatihan,” terang Nurul.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat Muhammadiyah dan Aisyiyah yang bertujuan menjembatani dunia akademik dan kebutuhan riil masyarakat.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait