Habib Syech dan Wapres RI Hadiri Haul Syaikh Nawawi Banten ke-130

Syekh Nawawi al Bantani
Syekh Nawawi al Bantani (Sumber Foto : Youtube/ASKAMZA channel)

Semua kitab yang ada di dalam perpustakaan hangus, kecuali satu, yaitu Marah Labid atau Tafsir Munir karya Syekh Nawawi Al-Bantani.

Syekh Nawawi memiliki beberapa karomah. Karomah Syekh Nawawi diperlihatkannya di saat ia mengunjungi Masjid Pekojan, Jakarta.

Masjid yang dibangun oleh Sayyid Utsman bin ‘Agil bin Yahya al-‘Alawi (mufti Betawi keturunan Rasulullah) itu ternyata memiliki kiblat yang salah.

Padahal yang menentukan kiblat bagi masjid itu adalah Sayyid Utsman sendiri.
Ketika Syekh Nawawi yang dianggapnya hanya seorang anak remaja tak dikenal menyalahkan penentuan kiblat, Sayyid Utsman sangat terkejut.

Sayyid Utsman tetap berpendirian bahwa kiblat Masjid Pekojan tersebut sudah benar, sementara Syekh Nawawi remaja berpendapat arah kiblat haruslah dibetulkan.

Masing-masing mempertahankan pendapatnya, tidak ada titik temu, Syekh Nawawi remaja menarik lengan baju Sayyid Utsman dan dirapatkan tubuhnya agar bisa saling mendekat. Lalu Syekh Nawawi mengarahkan telunjuk tangannya ke kiblat.

“Lihatlah Sayyid!, itulah Ka’bah tempat Kiblat kita. Lihat dan perhatikanlah! Tidakkah Ka’bah itu terlihat amat jelas? Sementara Kiblat masjid ini agak ke kiri. Maka perlulah kiblatnya digeser ke kanan agar tepat menghadap ke arah Ka’bah,”

Perlu ditekankan di sini, walaupun Nawawi tidak mengikuti Khatib Sambas sebagai pemimpin sebuah organisasi tarekat, namun ia tidak melepaskan ikatan intelektual dan spiritualnya dengan Khatib Sambas.

Dengan kata lain, Nawawi tidak menolak praktekpraktek tarekat selama tarekat tersebut tidak mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam.

Sikap Nawawi ini yang menyebabkan namanya di Jawa tetap harum sampai sekarang. Beliau wafat di Mekah dan dimakamkan di tanah pekuburan al-Maʹlā di Mekah.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait