Viral Unta Lahap Makan Rumput di Arab Saudi yang Menghijau, Netizen Tanda Kiamat

tangkapan layar video makkah arab saudi menghijau unta full senyum makan rumput
tangkapan layar video makkah arab saudi menghijau unta full senyum makan rumput

JAKARTA, CILACAP.INFO – Beberapa hari belakangan ini, sebuah video yang memperlihatkan Arab Saudi menghijau disertai dengan Unta yang sedang lahap makan rumput ramai di media sosial.

Dijumpai Cilacap.info, sejumlah akun di jejaring media sosial membagikan video berdurasi 21 detik yang mana terlihat dataran arab saudi menghijau yang ditumbuhi rerumputan. Sementara sejumlah ekor unta sedang menikmati memakan rumput.

Dalam unggahan video tersebut juga terdapat Caption yang menyatakan bahwa unta-unta itu penuh dengan senyum, sedangkan manusia ketar-ketir.

“Unta Full Senyum, Manusia Ketar-Ketir,” Tulis beberapa pemilik akun media sosial serta Fanpage Facebook.

Adapula yang mengaitkan fenomena di Arab Saudi ini dengan tanda-tanda kiamat seraya mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا

Artinya: “Hari kiamat tidak berlaku sehingga tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai.” (HR Muslim)

Tak hanya warganet +62, laman resmi berita dan media sosial Haramain Sharifain juga turut membagikan pemandangan perbukitan di Makkah yang hijau.

“green scenery after recent rains in makkah. (pemandangan hijau setelah hujan baru-baru ini di Makkah)” Tulis laman Haramain Sharifain pada 07 Januari 2023 kemarin.

Sementara dijumpai di laman resmi NU Online terkait Hadits yang dikaitkan dengan fenomena hijaunya dataran arab, begini penjelasan NU Online:

Hadits di atas menjelaskan bahwa salah satu tanda kiamat adalah bumi Arab kembali menjadi maraj, yang berarti tanah lapang yang dipenuhi tumbuhan.

Untuk mengetahui bagaimana maksud hadits di atas, kita perlu merujuk penjelasan dari para ulama.

Imam An-Nawawi menjelaskan hadits di atas sebagai berikut:

معناه والله أعلم أنهم يتركونها ويعرضون عنها فتبقى مهملة لا تزرع ولا تسقى من مياهها وذلك لقلة الرجال وكثرة الحروب وتراكم القتن وقرب الساعة وقلة الآمال و عدم الفراغ لذلك والاهتمام به

Artinya, “Makna tanah Arab menjadi ladang yang hijau—wallahu a’lam—adalah orang-orang meninggalkannya, tidak ditanami dan disirami dari sungai-sungainya. Demikian itu sebab jumlah kaum lelaki sedikit, banyaknya peperangan dan kerusuhan, dekatnya kiamat, minimnya harapan, dan tidak adanya waktu untuk mengurus hal tersebut.” (An-Nawawi, Syarh Shahih Muslim, [Beirut: Dar Ihya’ut Turatsil ‘Araby], juz VII, halaman 97).

An-Nawawi bukan satu-satunya yang menjelaskan makna hadits tersebut. Imam Al-Qurthubi sebagaimana dinukil oleh Imam As-Suyuthi juga menjelaskan maknanya, bahkan dengan penjelasan yang sama sekali berbeda dari paparan An-Nawawi:

أي تنصرف دواعي العرب عن مقتضى عادتهم من انتجاع الغيث والارتحال عن المواطن للحروب والغارات ومن عزة النفوس العربية الكريمة الأبية إلى أن يتقاعدوا عن ذلك فيشتغلوا بغراسة الأرض وعمارتها وإجراء مياهها

Artinya, “Maksud hadits di atas adalah keinginan orang Arab telah beralih dari yang sebelumnya meminta pertolongan dan berpindah-pindah tempat karena banyak peperangan dan serangan, mereka menjadi enggan melakukan itu semua, lalu mereka menyibukan diri dengan bercocok tanam dan mengalirkan air-air sungai.” (Jalaluddin As-Suyuthi, Syarh Shahih Muslim, [KSA: Dar Ibn ‘Affan, 1996], juz III, halaman 84).

Dari kedua paparan di atas, ada titik temu yang dapat kita simpulkan, bahwa apapun sebab tanah Arab menghijau, tidak menjadi tanda kiamat jika hanya terjadi dalam batas waktu tertentu saja. Wallahu a’lam.

Ustadz Rif’an Haqiqi (Pengajar di Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyyah Berjan Purworejo).

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait