Hina NU dan Sebut Seperti Bus Ugal-Ugalan, Banom NU di Berbagai Daerah Laporkan Gus Nur

Sugi Nur Raharja Gus Nur
Sugi Nur Raharja Gus Nur

CILACAP.INFO – Bukanlah Gus Nur namanya jika tidak menimbulkan kontroversi di Dunia Maya, Bahkan pendakwah satu ini sudah dilaporkan berulang kali karena perkataannya yang sembrono. Namun hal itu tidak menjadikannya tahu diri dan lebih hati-hati, melainkan asal njeplak bak ember bodol.

Seorang pendakwah mustinya harus berhati-hati ketika melontarkan ucapan, apalagi di zaman teknologi seperti ini, pasalnya tindak-tanduk seseorang diawasi oleh banyak orang.

Diketahui, setiap hari pengguna internet membuka aplikasi media sosial dan konten video seperti Youtube, riwayat dan gerak-gerik pun diamati. Jika salah maka akan berdampak pada keviralan.

Apalagi sang pendakwah yang dulunya adalah pemain MLM (Multi Level Marketing) yang kemudian berubah haluan mengobati orang dan ceramah melalui media dikubur dan terkenal seperti Sugi Nur Raharja.

Sugi Nur Raharja seperti yang dikatakan di youtube menurut seseorang yang juga saksi tentang riwayat DAI tersebut, bahwa dulunya Gus Nur sering main ke lokalisasi meski hal itu dibantah olehnya.

Kontroversi demi kontroversi seiring kemajuan teknologi terkadang dijadikan panggung untuk mengangkat namanya, tak ayal jika tiba-tiba mendadak menjadi Gus, ceramah.

Jika difikir, memang tak ada yang salah, namun masalahnya tiba-tiba sok-sok’an mengajari orang untuk mengatakan sumpah serapah hingga makian.

Tersebutlah Gus Nur dengan kata-kata khasnya yang tidak mencerminkan diri bahwa ia tak pantas menjadi seorang pendakwah atau DAI. Bagaimana tidak, Al-Qur’an saja ia jadikan wahana untuk meramal seseorang dengan dihitung-hitung dan kemudian digunakan untuk mencaci maki.

Bahkan Pendakwah yang terangkat dari medsos ini begitu mudah melontarkan kata seperti Jiancuk Jaran, yang notabene bahasa yang kasar.

Meskipun dengan dalih bahwa ucapan kasar itu diucapkan secara spontan, tapi nalar manusia yang melihatnya dan sesuai akal pikiran tak bisa dimaknai dengan kebaikan.

Pasalnya Kiai, Ustadz, DAI dan pengasuh pondok pesantren yang telah lama menimba ilmu dan mengenyam pendidikan di podok pesantren juga bawaanya lembut, ucapannya menentramkan, lah yang tidak mondok seperti Gus Nur tiba-tiba saja berlagak ulama dengan cara merendahkan organisasi islam.

Yang kerap direndahkan oleh Gus Nur adalah Ormas Islam terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama.

Banyak dijumpai di media sosial dan Youtube terkait pernyataan Gus Nur, salah satunya adalah ketika dia menyamakan NU dengan Bus.

NU dikatakan Gus Nur seperti Bus yang Ugal-Ugalan dimana penumpangnya, supirnya mabuk Bahkan liberal, PKI dibawa-bawa.

Ya jelas saja Badan Otonon (Banom) NU geram terhadapnya, dan ramai-ramai dia dilaporkan ke kepolisian tidak hanya Oleh Banom NU itu sendiri, melainkan oleh warga Nahdliyin dan para santri dari Jatim (Jawa Timur) jombang, jember, surabaya, Jateng (Jawa Tengah) seperti Pati, Banyumas, dan Jabar (Jawa Barat).

Bahkan seorang penulis, yakni Denny Siregar mengatakan bahwa Gus Nur bukanlah pendakwah melainkan pemain Debus dan bukan kiai apalagi Ulama dan juga tak pernah Mondok.

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait