Mahasiswa PKM Unpam Terapkan Teknologi PLTS di Yayasan Darul Aytam Al-Mustafa

Mahasiswa PKM Unpam Terapkan Teknologi PLTS di Yayasan Darul Aytam Al-Mustafa
Mahasiswa PKM Unpam Terapkan Teknologi PLTS di Yayasan Darul Aytam Al-Mustafa

TANGERANG – Mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Pamulang melaksanakan program pengabdian masyarakat di Pesantren Al-Mustafa, Yayasan Aytam, Tangerang Selatan, pada Kamis (15/6/2025) lalu. Kegiatan ini menghadirkan penerapan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berbasis timer otomatis yang dirancang untuk mendukung kemandirian energi sekaligus memperkuat edukasi lingkungan di kalangan santri.

“Kami ingin menghadirkan solusi energi yang ramah lingkungan sekaligus bermanfaat nyata bagi pesantren. Program ini bukan hanya sekadar memasang perangkat, tapi juga menjadi upaya untuk memperkenalkan energi terbarukan kepada para santri sejak dini agar mereka punya wawasan yang lebih luas tentang masa depan energi,” ujar Sandi Haryadi, Ketua Tim PKM Unpam.

Rangkaian kegiatan dalam program ini terbilang lengkap. Mahasiswa tidak hanya melakukan sosialisasi pemanfaatan panel surya 300WP sebagai sumber penerangan, tetapi juga merancang sistem penerangan untuk logo masjid dengan energi PLTS, menambah lampu di sisi jalan utama pesantren, membuat panel kontrol otomatis untuk beban listrik, hingga merakit tata suara berbasis Arduino dengan sumber energi matahari. Seluruh kegiatan itu digabungkan dalam satu rangkaian sistem agar pemanfaatan PLTS lebih optimal di lingkungan pesantren.

“Dengan adanya sistem timer otomatis, penggunaan listrik bisa lebih efisien karena perangkat penerangan akan menyala dan mati sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Sistem ini kami rancang agar tidak ada energi yang terbuang percuma, sehingga pesantren bisa lebih hemat sekaligus ramah lingkungan dalam penggunaan energi sehari-hari,” tutur Sandi Haryadi.

Pihak pesantren menyambut positif program yang digagas mahasiswa Unpam ini. Mereka menilai keberadaan PLTS berbasis timer otomatis mampu memberikan dampak nyata dalam kegiatan sehari-hari, terutama terkait penerangan di malam hari. Kondisi yang sebelumnya gelap di beberapa sudut kini lebih terang, membuat lingkungan pesantren terasa lebih aman sekaligus mendukung kenyamanan santri dalam beraktivitas.

“Kami merasa sangat terbantu karena penerangan di lingkungan pesantren jauh lebih baik, terutama di area jalan menuju masjid. Selain itu, mahasiswa juga memberikan pengetahuan kepada santri tentang pentingnya energi terbarukan, jadi manfaatnya tidak hanya berupa fasilitas, tapi juga pengetahuan yang bisa terus mereka kembangkan,” Habib Fahmi Al-Jufri, pimpinan Yayasan Darul Aytam Al-Mustafa.

Dalam pelaksanaan kegiatan, mahasiswa sempat menghadapi tantangan teknis yang cukup rumit. Proses perakitan panel kontrol otomatis dan sinkronisasi timer membutuhkan ketelitian tinggi agar sistem bisa berjalan stabil. Tim harus melakukan serangkaian uji coba berulang kali, termasuk penyesuaian pada rangkaian kabel dan perangkat, sebelum akhirnya seluruh sistem berfungsi dengan baik sesuai yang diharapkan.

“Tantangan terbesar kami ada di tahap teknis, terutama saat merangkai panel kontrol dengan sistem timer otomatis agar tidak terjadi gangguan. Namun, berkat kerja sama tim dan semangat kebersamaan, semua hambatan dapat teratasi hingga akhirnya perangkat ini berhasil dipasang dan bisa langsung digunakan oleh pihak pesantren,” kata Sandi Haryadi.

Keberhasilan mahasiswa dalam program ini membuktikan bahwa teknologi tepat guna hasil karya anak muda bisa diimplementasikan langsung di masyarakat. PLTS berbasis timer otomatis bukan hanya menjawab kebutuhan penerangan, tetapi juga menghadirkan contoh nyata bagaimana energi alternatif dapat menjadi solusi berkelanjutan yang mendukung aktivitas pendidikan sekaligus mendidik generasi muda untuk lebih peduli pada lingkungan.

“Harapan kami, program ini tidak berhenti sampai di sini saja. Kami ingin pihak pesantren bisa terus mengembangkan teknologi PLTS secara mandiri di masa depan, sehingga mereka benar-benar mandiri energi. Lebih jauh lagi, kami berharap pesantren Al-Mustafa bisa menjadi contoh inspiratif bagi lembaga pendidikan lain dalam memanfaatkan energi terbarukan sebagai bagian dari gaya hidup ramah lingkungan,” ucap Sandi Haryadi.

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait