Keripik kulit ikan lendra lahir dari ide memanfaatkan kulit ikan yang sebelumnya hanya dijadikan pakan bebek. Sedangkan basreng ikan diproduksi karena melimpahnya tangkapan laut dan keinginan menambah nilai ekonomis. Kelezatan gurih, renyah, dan pedas khas lokal serta kemasan modern menjadi keunggulan kompetitif produk camilan ini.
Bentuk dukungan yang diberikan oleh PT S2P meliputi: identifikasi potensi bahan baku dan SDM oleh tim CSR; pelatihan produksi, inovasi resep, dan kewirausahaan guna mengasah keterampilan pembuatan olahan hasil laut; pembentukan dan legalisasi kelompok usaha, termasuk pendampingan manajemen dan administrasi bisnis; penyediaan alat produksi seperti spinner, fryer, dan kemasan modern, serta pelatihan branding dan peningkatan kualitas kemasan; promosi dan pemasaran online melalui media sosial dan saluran distribusi via tenaga kerja wanita migran di Taiwan, Malaysia, dan Jepang.
Total investasi untuk program hingga saat ini mencapai sekitar Rp35 juta, mencakup pelatihan, pendampingan intensif, pengadaan alat produksi, dan kemasan. Inovasi resep dan proses produksi dikembangkan bersama anggota kelompok melalui uji coba berkelanjutan.

Dalam program pemberdayaan UMKM ini, PT S2P menerapkan model kerja kolektif berbasis gotong royong untuk efisiensi operasional dan menumbuhkan semangat kebersamaan.
Sebanyak empat pekerja aktif, di mana salah satu di antaranya termasuk masyarakat penerima Program Keluarga Harapan (PKH), bertugas pada proses marinasi, penyiangan bahan baku, produksi, pengemasan, dan pemasaran. Model kerja kolektif berbasis gotong royong menumbuhkan kebersamaan dan efisiensi operasional. Untuk memastikan keberlanjutan, PT S2P menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang ketat pada produksi, pelatihan lanjutan, dan evaluasi rutin terhadap produk serta kemasan.
Dampak nyata program ini telah dirasakan oleh anggota UMKM, seperti adanya tambahan penghasilan setiap bulannya, dari yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan. Omzet kelompok Yankizz 56 juga mengalami peningkatan, mencapai Rp21,6 juta pada semester II 2024 dan meningkat menjadi Rp22,3 juta pada semester I 2025.
Tampilkan Semua