Cilacap, CILACAP.INFO – Pos jaga kereta api Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 396 yang berada di Desa Karangjati Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap masih menggunakan palang pintu manual.
Pos JPL 396 berada tidak jauh dari Stasiun Randegan dan Pos JPL 395 Kaliwedi. Jika ditarik garis lurus hanya berjarak 800 meter dari Stasiun Randegan.
Ditemui cilacap.info saat bertugas, seorang petugas pos jaga JPL 396, Sarijo mengatakan pos jaga JPL 396 dijaga bersama 4 orang rekannya. Masing-masing mempunyai jadwal tugas tersendiri.
“Saya jaga di pos sudah 3 tahun, ada orang empat yang berjaga di pos, jam 8 pagi sampai jam 1 siang terus jam 1 siang sampai jam 8 malam sampai jam 8 pagi, kalau malam paling lama 12 jam jaga,” katanya pada Rabu, 04/06/2025.
Saat bertugas, Sarijo mengenakan seragam berwarna oranye dan menggunakan sebuah peluit untuk memberi isyarat kepada pengendara yang melintas untuk menghentikan laju kendaraannya dan ia segera menutup palang pintu perlintasan kereta api.
Jika kereta api datang dari arah selatan, ia mengandalkan dan memastikan lampu persinyalan kereta api yang berada di Stasiun Randegan di sisi utara dari Pos JPL 396, sebaliknya jika kereta api datang dari arah Stasiun Randegan ia melihat keberadaan kereta api yang akan melintas.
“Selama tiga tahun saya belum pernah keceplosan (kebobolan pengendara yang menerobos palang pintu) tapi kalau hampir sudah sering, sebabnya ketika pintu sudah ditutup tapi pengendara berusaha menerobos beralasan tidak sadar, padahal pintu sudah tertutup,” ungkapnya.
Palang pintu perlintasan manual hanya terdapat satu buah. Terbuat dari besi yang diberi pemberat batu dan dikerek menggunakan katrol timba.
Meskipun pos jaga JPL 396 dilengkapi dengan sirine, namun sirine tersebut mendapat sumber listriknya menyalur pada lampu penerangan jalan umum (LPJU).
“Dulu sudah usul untuk diberi dastang karena ini penting. Menyalur lewat penerangan jalan, kalau penerangan jalan listriknya mati ya sini juga ikut mati, ini ya penting untuk tanda kode lah,” ungkapnya.
Pantauan cilacap.info dilapangan, kendaraan yang melintas cukup ramai di Jalan Pahlawan karena jalan raya tersebut merupakan akses untuk masuk ke Desa Karangjati. Apalagi jalan tersebut terhubung langsung ke Jalan Utama yaitu Jalan Raya Kebasen – Buntu.
Meskipun ada jalan alternatif lain, tetapi jaraknya lumayan jauh karena harus memutar melewati Jalan Watu Telu Bulupitu kemudian Jalan Tilombok.
Masyarakat yang melintas dihimbau untuk berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu serta petugas yang berjaga di pos JPL 396 dalam mengamankan perjalanan kereta api. (Asep)