CILACAP.INFO – Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap menyelenggarakan Pelatihan Tanggap Bencana bagi anggota Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdar Kamtibmas) dari 3 kelurahan di wilayah eks-Kotip Cilacap. Pelatihan yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap itu dilangsungkan di aula Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, pada Kamis, 17 September 2020.
Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina RU IV Cilacap Hatim Ilwan menyampaikan, Pertamina memiliki kepedulian tinggi dalam penanggulangan bencana. Maka menurutnya, pihaknya berinisiatif menggelar pelatihan sebagai momentum peningkatan kesadaran mitigasi, tanpa harus menunggu terjadinya bencana.
“Bukan bermaksud menakuti, tapi memang harus preventif. Sama halnya dengan penggunaan masker, jangan menunggu terkena Covid baru mengenakan masker,” ujarnya memberi contoh.
Hatim mengingatkan beragamnya potensi bencana yang nyata ada di wilayah Kabupaten Cilacap. “Kami menjalin sinergi dengan BPBD karena secara hukum merekalah leading sector dalam penanganan bencana. Begitupun dalam hal ini kami mengundang anggota Pokdar Kamtibmas lantaran mereka juga sudah teruji memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy Wijaya menilai kegiatan itu menjadi awal yang baik untuk menjalin kerja sama yang berkelanjutan. Sebab menurutnya Kabupaten Cilacap memiliki hampir seluruh potensi bencana sehingga butuh keterlibatan banyak pihak dalam penanganannya termasuk dunia usaha.
“Harapannya meski diwakili Pokdar Kamtibmas di wilayah kota, mereka selanjutnya menjadi pionir untuk menyebarluaskan ke masyarakat sehingga Pokdar dan warga semakin tanggap dan tangguh menghadapi bencana alam maupun nonalam,” ungkapnya.
Lurah Tegalkamulyan Maini menyebutkan, kegiatan diikuti 33 anggota Pokdar Kamtibmas dari 3 kelurahan, masing-masing Tegalkamulyan, Tegalreja dan Donan.
“Kami berterima kasih menjadi tuan rumah dari kegiatan tersebut. Kelurahan kami menjadi salah satu yang rentan ancaman bencana alam, seperti rob dan tsunami karena wilayahnya berada di tepi pantai. Pelatihan tanggap darurat itu akan semakin memantapkan kesiapsiagaan warga menghadapi potensi bencana,” ujarnya.