Pilkada dan Wisata Politik Rakyat

cilacap info featured
cilacap info featured

Hari-hari belakangan kini, suhu politik kembali berputar Roda demokrasi rakyat kembali bergeliat dengan diadakannya Pilkada langsung pada 9 Desember 2020. Partai-partai politik berakrobat dengan saling dukung mendukung calonnya masing-masing di tengah wabah Pandemi Covid-19. Tahapan demi tahapan Pilkada tahun ini, dilalui dengan standar protokol kesehatan. Mulai cuci tangan sebelum masuk acara, bermasker, jaga jarak dll, di tengah padatnya jadwal Pilkada dan kelesuan ekpnomi yang hampir merata.

Mereka tidak hanya menyaksikan ornamen kebudayaan daerah lewat penampilan penyelenggara dan para paslon menggunakan busana daerah. Atau simbol-simbol budaya lain yang digunakan menghias panggung atau bangunan tertentu.

Lebih dari itu, masyarakat menyaksikan dari dekat bagaimana politik sebagai seni dimainkan dengan estetika dan etika tinggi. Mereka mendapatkan pengetahuan menegakkan benang demokrasi di tengah beragam kepentingan yang saling tarik menarik.

Itulah sebetulnya substansi wisata politik dalam pilkada. Selain berfungsi sebagai mekanisme demokrasi dalam hal memilih pemimpin, pilkada juga menjadi hiburan mencerdaskan secara politik dan mengajarkan berdemokrasi dengan lebih dewasa.

Dengan begitu muncul rasa ingin tahu dan tertarik untuk ikut hadir di dalamnya secara aktif. Sebagaimana lazim orang yang ingin bertamasya atau berwisata, tidak ada unsur keterpaksaan. Semua dilakukan dengan kesadaran, kemauan sendiri karena ingin hiburan.

Tempat wisata yang baik tidak hanya menyediakan beragam fasilitas bermain atau pemandangan indah sehingga pengunjung terhibur, tapi juga memastikan ada nilai edukasi di dalamnya. Ini menjadi pekerjaan berat memang.

Menjadikan medan laga pilkada sebagai arena pertarungan politik yang demokratis, menarik, menghibur, sekaligus mendidik tidaklah mudah. Butuh kemampuan berkreasi ketika melaksanakan aturan hukum pilkada yang kaku.

Dan ini bukan hanya tugas penyelenggara. Peserta pilkada pun berkewajiban menampilkan atraksi politik santun dan taat aturan main.

Berkaca pada indeks demokrasi Indonesia yang relatif membaik, semestinya jalan ke arah mewujudkan pilkada sebagai wisata politik sudah terbuka. Semakin baiknya ruang partisipasi politik, pertanda proses demokratisasi kita berada dalam zona prospektif.

Hanya saja, bagaimana mendorong agar kemajuan itu bertransformasi menjadi budaya politik tidak hanya di masyarakat, tetapi juga dalam tubuh partai politik yang masih dililit rantai oligarkis pengurusnya. Ini menjadi tantangan berat berikutnya yang harus diberikan jawaban.

Tahun politik

Hari-hari sepanjang tahun ini adalah hari yang selalu diisi percakapan politik baik berkaitan pilkada maupun persiapan pemilu legislatif 2024. Ini adalah tahun politik yang amat menentukan bagi masa depan partai dan demokrasi.

Sebab tidak lama berselang setelah pemilihan kepala daerah, partai politik sudah disibukkan dengan pencalonan kepala daerah sampai Desember 2020. Lepas itu persiapan anggota legislatif dan presiden. Segala strategi dan siasat politik akan dijalankan masing-masing partai pengusung/pendukung paslon.

Bukan hanya untuk memenangkan pemilihan, tetapi juga melihat efektivitas kerja mesin partai. Agresivitas politik ini tentu akan memengaruhi potensi hadirnya permainan yang menarik, menghibur, dan mendidik bagi masyarakat.

Meski demikian, rakyat sebagai pemegang mahkota demokrasi tetap berhak menagih para politikus untuk bisa berkompetisi secara sehat, mengindahkan aturan, menjunjung tinggi nilai dan prinsip demokrasi, serta menjaga etika politik seberapa pun ketatnya persaingan.(*) Aji Setiawan,ST . Wakil Sekretaris DPC PPP Purbalingga-Jawa Tengah

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait