Kisah Tradisi Mudik di Indonesia

ilustrasi mudik
ilustrasi mudik

Mudik oleh KBBI disinonimkan dengan istilah pulang kampong adalah kegiatan perantau/pekerja migran untuk pulang ke kampung halamannya.

Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua.

Transportasi yang digunakan antara lain: pesawat terbang, kereta api, kapal laut, bus, dan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor, bahkan truk dapat digunakan untuk mudik. Tradisi mudik muncul pada beberapa negara berkembang dengan mayoritas penduduk Muslim, seperti Indonesia dan Bangladesh.

Kata mudik berasal dari kata “udik” yang artinya selatan/hulu. Pada zaman dahulu sebelum di Jakarta terjadi urbanisasi besar-besaran, masih banyak wilayah yang bernama akhir udik atau ilir (utara atau hilir) dan kebanyakan akhiran itu diganti dengan kata Melayu selatan atau utara. Contohnya seperti Meruya Udik, Meruya Ilir, Sukabumi Udik, Sukabumi Ilir, dan sebagainya.

Pada saat Jakarta masih bernama Batavia, suplai hasil bumi daerah kota Batavia diambil dari wilayah-wilayah di luar tembok kota di selatan. Karena itu, ada nama wilayah Jakarta yang terkait dengan tumbuhan, seperti Kebon Jeruk, Kebon Kopi, Kebon Nanas, Kemanggisan, Duren Kalibata, dan sebagainya.

Para petani dan pedagang hasil bumi tersebut membawa dagangannya melalui sungai. Dari situlah muncul istilah milir-mudik, yang artinya sama dengan bolak-balik. Mudik atau menuju udik saat pulang dari kota kembali ke ladangnya, begitu terus secara berulang kali.

Beban yang paling berat yang dihadapi dalam mudik adalah penyediaan sistem transportasinya karena secara bersamaan jumlah masyarakat menggunakan angkutan umum atau kendaraan melalui jaringan jalan yang ada sehingga sering mengakibatkan penumpang/pemakai perjalanan menghadapi kemacetan, penundaan perjalanan.

Pada tanggal 23 April 2020, Presiden Jokowi mengklaim bahwa mudik dan pulang kampung memiliki arti yang berbeda. Meski di KBBI mudik berarti sama dengan pulang kampung, beberapa ahli ada yang membenarkan pernyataan presiden Jokowi tersebut.. Pada tanggal 28 Mei 2020, Menhub Budi Karya menganggap tidak ada perbedaan dalam kata mudik dan pulang kampung.

Mudik juga menimbulkan kemacetan di ruas tol Pejagan-Brebes Timur menuju arah Tegal disebabkan tiga faktor utama, yaitu ribuan kendaraan yang melintas di jalan tol Pejagan-Brebes Timur tidak mampu ditampung jalan arteri, banyak pemudik yang menyerobot antrean lajur menuju SPBU, dan petugas di lapangan terlambat melakukan pengalihan arus sehingga lalu lintas macet total serta sulit diurai karena banyak pemudik berhenti di pinggir jalan karena kelelahan menghadapi kemacetan. Media massa menyingkat tol Brebes Timur Exit menjadi “Brexit”.

Puluhan ribu kendaraan bermotor dalam pos penyekatan larangan mudik 2021. Kendaraan itu diputarbalikkan dari 42 pos larangan mudik Lebaran 2021 wilayah Jabodetabek pada 6-8 Mei 2021.

Polda Metro Jaya, menyebutkan, selama tiga hari menjalankan larangan mudik pihaknya telah memutarbalikkan kendaraan dari arah Jakarta. Kendaraan itu diputarbalikkan karena tidak memenuhi persyaratan dokumen perjalanan.

Sebelumnya, Polri menyebutkan pada H+3 pelaksanaan Operasi Ketupat berjalan dengan aman dan lancar. Total sudah kurang lebih 70 ribu kendaraan pemudik diputarbalikkan karena tidak memiliki syarat dokumen perjalanan di 381 titik pos penyekatan larangan mudik 2021.

Tidak ada jalan lain, Mudik Tahun ini dilarang. Masyarakat dihimbau mematuhi arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama dan mengurangi dampak penyebaran Covid-19.

Sekalipun mudik dilarang, namun tidak sedikit orang dari DKI yang pulang kampung. Jumlah mudik lebaran yang terbesar dari Jakarta adalah menuju Jawa Tengah. di susul Jawa Timur, Jawa Barat dan luar pulau Jawa.

Mudik adalah tradisi turun temurun, sekalipun dilarang, tetap saja orang bersikeras untuk mudik, walaupun dengan biaya selangit, beribet surat ketrangan, jauhmya perjalanan dan beratus jalan tikus yang harus ditempuh.

Lebaran virtual di era sekarang, tentu jadi pilihan alternative. Kecangihan teknologi melalui twitter, facebook, WA dan perangkat medsos lainnya bisa menjadi alternative untuk saling bermaaf-maafan. Selamat Lebaran Idul Fitri, Mohon Maaf LahirBathin. (***)

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait