Efektif Kampanye di Medsos

cilacap info featured
cilacap info featured

PURBALINGGA, CILACAP.INFO – Masa pandemi Covid-19 telah banyak melumpuhkan semua aktivitas ekonomi. Bahkan beberapa agenda pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) hingga ditunda. Tapi dengan akan hadirnya kebijakan new normal maka secara otomatis pelaksanaan Pilkada 2020 akan tetap digelar dengan menggunakan protokol Covid-19.

Sekretaris DPC PPP Purbalingga Jawa Tengah menuturkan, akan lebih baik pelaksanaan kampanye politik dalam Pilkada 2020 lebih difokuskan pada kampanye politik digital (dalam jaringan).

“Lagipula tren saat ini masyarakat Indonesia adalah pengguna terbesar media sosial. di Indonesia saja pengguna media sosial hampir mencapai 150 juta dengan penetrasi 49 persen. Artinya, tren kampanye untuk mempromosikan, atau memperkuat pesan kampanye politik saat ini yang paling efektif, tentu melalui media sosial,” kata Aji Setiawan,ST.
Untuk kampanye luar jaringan (offline), trennya semakin menurun meskipun dihadiri juru kampanye nasional sekalipun. Kalaupun melakukan kampanye offline di masa pandemi, paling lebih ditekankan pada kegiatan dialog dengan warga. Itupun dengan lingkup yang kecil misal tingkat desa.

“Tapi karena luas wilayahnya tidak mungkin waktu kampanye akan selalu di isi oleh dialog dengan warga. Selain itu kampanye offline seperti rapat akbar itukan memerlukan biaya yang cukup besar. Beda sekali dengan kampanye politik digital yang masih lebih efisien,” kata dia.

Kalau kampanye politik digital, kandidat politik tinggal membentuk tim media sosial atau siber yang terdiri dari para influencer, buzzer, konten kreator dan membangun kelompok relawan digital. Dikarenakan mereka inilah sebenarnya ujung tombak dari kampanye politik era kekinian.

“Jadi hemat saya bagi para kandidat politik mulai dari sekarang lebih baik fokus untuk mempersiapkan kampanye politik digital di media sosial dan kanal digital lainnya. Apalagi hikmah dari pandemi Covid1-19 telah membuat masyarakat melek terhadap dunia digital. Bahkan, yang selama ini profesi buzzer media sosial itu selalu dicap negatif, tapi nyatanya dalam pandemi Covid-19 malah banyak yang menggunakan profesi buzzer baik di Twitter, Instagram, Facebook, Youtube hingga Whatsapp untuk mempromosikan produk, jasa maupun menyampaikan pesan-pesan politik lainnya,” tandas Aji Setiawan, ST.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait