Papua merupakan wilayah yang kaya akan budaya, sumber daya alam, dan potensi manusia. Namun di balik keindahan dan keragaman tersebut, masih tersembunyi tantangan besar dalam bidang kesehatan masyarakat, terutama terkait penyalahgunaan obat.
Kendala tersebut diakibatkan oleh minimnya akses informasi kesehatan yang memadai. Selain itu juga rendahnya pengetahuan literasi obat di beberapa daerah yang menimbulkan terjadinya konsumsi obat yang tidak tepat, bahkan berbahaya bagi masyarakat.
Menyadari urgensi ini, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kota Merauke (pafikotamarauke.org) dan PAFI Kabupaten Mamberamo berinisiatif menjalankan gerakan bersama untuk memberikan pengetahuan obat bagi masyarakat Papua.
Gerakan ini menjadi simbol sinergi farmasis lintas wilayah yang memiliki misi besar. Tujuannya menekan angka penyalahgunaan obat, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta menciptakan ekosistem kesehatan yang berdaya dan mandiri.
Latar Belakang Gerakan Edukasi Obat Papua
Di Papua, tantangan dalam dunia farmasi tidak hanya terletak pada keterbatasan tenaga kesehatan, tetapi juga dalam hal pemahaman masyarakat tentang obat. Penggunaan obat keras tanpa resep dokter, ketergantungan terhadap obat golongan psikotropika, hingga penyalahgunaan obat-obat batuk dan penghilang rasa sakit menjadi realita yang mengkhawatirkan.
PAFI sebagai organisasi profesi yang mewadahi para ahli farmasi, terpanggil untuk turut hadir di tengah masyarakat dengan edukasi dan aksi nyata. Dari sinilah lahir gerakan edukasi literasi obat untuk Papua. Yaitu sebuah inisiatif edukatif dan preventif yang dirancang oleh PAFI Kota Merauke dan PAFI Kabupaten Mamberamo (pafikabmamberamo.org).
Sinergi Dua Wilayah Strategis: Merauke dan Mamberamo
PAFI Kota Merauke memegang peranan penting sebagai pelopor gerakan di wilayah selatan Papua. Mereka ditunjang dengan dukungan tenaga farmasi yang cukup dan akses ke pusat-pusat pendidikan serta kesehatan.
Sementara itu, PAFI Kabupaten Mamberamo meskipun berada di daerah dengan tantangan geografis lebih sulit memiliki semangat kuat untuk menjangkau masyarakatnya. Mereka mencoba dengan pendekatan yang humanis dan kultural.
Kolaborasi antara dua wilayah ini mencerminkan model kerja sama yang tidak hanya lintas wilayah, tetapi juga lintas pendekatan. Merauke menghadirkan kekuatan sistematis dan teknologi, sementara Mamberamo membawa pendekatan personal dan tradisional. Sinergi inilah yang menjadikan gerakan ini kuat, kontekstual, dan menyentuh langsung akar persoalan di lapangan.
Program Unggulan Gerakan Edukasi Obat Papua
Gerakan ini tidak sebatas kampanye seremonial, melainkan diisi oleh program-program konkret, seperti:
- Edukasi Obat Keliling (EOK)
Tim PAFI secara rutin mengunjungi kampung-kampung, sekolah, dan komunitas adat untuk memberikan edukasi tentang jenis-jenis obat, cara penyimpanan, efek samping, serta bahaya penyalahgunaan obat. Disampaikan dengan bahasa daerah dan pendekatan budaya lokal agar mudah dipahami.
- Pelatihan Kader Literasi Obat
Melibatkan tokoh masyarakat, pemuda gereja, guru, dan tenaga kesehatan lokal untuk menjadi kader obat cerdas. Tujuannya mereka mampu menyebarkan informasi dan menjadi rujukan awal dalam isu obat di wilayahnya masing-masing.
- Posko Konsultasi Farmasi Gratis
Dibuka pada hari-hari tertentu di puskesmas atau balai kampung, masyarakat dapat berkonsultasi langsung dengan farmasis PAFI tentang keluhan kesehatan ringan, penggunaan obat, dan saran terapi non-obat.
- Advokasi ke Pemerintah Daerah
PAFI juga aktif berdialog dengan pemangku kebijakan untuk memperkuat regulasi terkait penjualan obat keras dan peredaran obat terlarang, serta memperluas distribusi obat esensial di daerah terpencil.
Tantangan dan Langkah ke Depan
Meskipun respons masyarakat sangat positif, tantangan tetap ada. Akses ke daerah-daerah terpencil di Mamberamo masih terganggu oleh kondisi geografis. Dukungan logistik dan teknologi juga masih terbatas. Oleh karena itu, PAFI terus mendorong keterlibatan lebih luas dari sektor swasta, LSM, serta pemerintah pusat.
Gerakan edukasi obat di Papua bukan hanya tentang farmasi, tetapi tentang kemanusiaan, pendidikan, dan pembangunan kesadaran kolektif. Sinergi PAFI Kota Merauke dan PAFI Kabupaten Mamberamo membuktikan bahwa meskipun tantangan besar menghadang, perubahan tetap mungkin terjadi jika dilakukan bersama.
Dengan semangat gotong royong, kepedulian terhadap generasi muda, dan kehadiran nyata di tengah masyarakat, PAFI menegaskan perannya sebagai garda terdepan dalam menciptakan Papua yang lebih sehat, cerdas, dan bebas dari penyalahgunaan obat.