CILACAP.INFO – Desa Basalale, Kecamatan Waelata, yang terletak di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, merupakan bagian dari gugusan kepulauan Indonesia yang kaya akan keindahan alam. Dikelilingi oleh potensi bahari khas Maluku, mungkin dengan garis pantai yang menawan atau hutan tropis yang masih menyimpan kekayaan hayati, wilayah ini menawarkan pesona tersendiri.
Keunikan alam dan budaya lokal di area seperti Basalale dalam Kecamatan Waelata adalah anugerah yang perlu disyukuri dan dijaga, dimana kesehatan masyarakat menjadi pilar utama untuk dapat menikmati, mengelola, dan mengembangkan potensi daerah secara berkelanjutan.
Secara umum, Indonesia sebagai negara kepulauan menghadapi tantangan kesehatan yang beragam. Masalah aksesibilitas terhadap layanan kesehatan yang berkualitas seringkali menjadi kendala di daerah-daerah terpencil atau kepulauan. Beban penyakit ganda, yakni penyakit menular yang masih perlu ditangani serius berdampingan dengan meningkatnya kasus penyakit tidak menular (diabetes, hipertensi, penyakit jantung) akibat perubahan gaya hidup, menjadi isu nasional. Upaya peningkatan status gizi masyarakat, kesehatan ibu dan anak, serta pemahaman tentang perilaku hidup bersih dan sehat juga terus menjadi fokus pemerintah.
Di wilayah spesifik seperti Basalale di Kecamatan Waelata, tantangan kesehatan ini dapat terasa lebih nyata. Jarak geografis ke fasilitas kesehatan rujukan yang lebih lengkap mungkin cukup jauh, sehingga Puskesmas dan jaringannya menjadi garda terdepan pelayanan. Ketersediaan tenaga kesehatan, termasuk dokter, perawat, bidan, dan tenaga kefarmasian, menjadi sangat krusial. Isu terkait sanitasi, akses air bersih, prevalensi penyakit menular tertentu yang endemik di daerah tersebut, serta pentingnya pengelolaan obat yang benar di tingkat pelayanan primer adalah beberapa contoh tantangan yang mungkin dihadapi masyarakat Basalale dan sekitarnya.
Dalam konteks inilah, kehadiran tenaga kefarmasian yang terorganisir dalam Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) menjadi penting. Melansir pafibasalale.org, Secara umum, PAFI adalah organisasi profesi tingkat nasional yang menjadi wadah bagi Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK). Anggota PAFI merupakan tenaga kesehatan profesional yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan kefarmasian, seperti penyiapan obat, pengelolaan sediaan farmasi, dan pemberian informasi obat dasar, di bawah supervisi seorang Apoteker atau sesuai standar pelayanan kefarmasian yang berlaku.
Mengenal PAFI
PAFI memiliki sejarah panjang dalam mendukung sistem kesehatan di Indonesia. Didirikan sebagai wadah untuk mempersatukan, membina, dan meningkatkan kompetensi anggotanya, PAFI terus berupaya agar profesi TTK dapat memberikan kontribusi optimal bagi kesehatan masyarakat. Organisasi ini berjalan berdasarkan Visi untuk mewujudkan Tenaga Teknis Kefarmasian yang profesional dan beretika serta berperan aktif dalam pembangunan kesehatan nasional. Hal ini diwujudkan melalui berbagai Misi, diantaranya meningkatkan kompetensi anggota melalui pendidikan berkelanjutan, membina etika profesi, mengembangkan ilmu pengetahuan farmasi terapan, serta menjalin kemitraan strategis dengan pemangku kepentingan lainnya.
Struktur organisasi PAFI
Struktur organisasi PAFI yang hierarkis, mulai dari Pengurus Pusat (PP), Pengurus Daerah (PD) di tingkat provinsi, hingga Pengurus Cabang (PC) di tingkat kabupaten/kota. Anggota PAFI yang bertugas di wilayah Kecamatan Waelata, termasuk di area Basalale, merupakan bagian dari PC PAFI Kabupaten Buru dan menjalankan tugasnya sesuai arahan organisasi dan standar profesi.
Peran PAFI Basalale
Memastikan Pengelolaan Obat yang Baik: Peran PAFI Basalale bertanggung jawab dalam pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan primer, mulai dari perencanaan kebutuhan, penerimaan, penyimpanan yang benar sesuai standar, hingga pendistribusian atau penyerahan obat kepada pasien.
Memberikan Informasi Obat yang Akurat: Peran PAFI Basalale memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarga mengenai cara penggunaan obat yang benar, potensi efek samping yang perlu diwaspadai, serta cara penyimpanan obat yang tepat di rumah.
Mendukung Program Kesehatan Masyarakat: Peran PAFI Basalale berpartisipasi aktif dalam program-program kesehatan yang dijalankan oleh Puskesmas, misalnya dalam pengelolaan obat untuk program penanggulangan TBC atau malaria, memastikan ketersediaan vaksin atau vitamin, serta terkadang ikut memberikan edukasi kesehatan terkait obat dalam kegiatan Posyandu atau penyuluhan lainnya.
Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain: Peran PAFI Basalale bekerja sama secara erat dengan dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya dalam tim pelayanan untuk memastikan pasien mendapatkan terapi obat yang rasional dan efektif.
Menjadi Sumber Informasi Kefarmasian: Peran PAFI Basalale berfungsi sebagai salah satu sumber informasi terpercaya bagi masyarakat Basalale terkait hal-hal dasar kefarmasian dan obat-obatan.
Dengan demikian, kehadiran dan peran aktif Tenaga Teknis Kefarmasian yang terhimpun dalam PAFI di wilayah Basalale, Kecamatan Waelata, menjadi bagian penting dari upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Sinergi antara anggota Peran PAFI Basalale, masyarakat, pemerintah daerah, dan tenaga kesehatan lainnya merupakan kunci untuk bersama-sama mewujudkan kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat di Kecamatan Waelata.
Sejarah PAFI
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) adalah sebuah organisasi profesi yang berdiri pada tanggal 13 Februari 1946 di Yogyakarta. PAFI berfungsi sebagai wadah bagi tenaga ahli farmasi, termasuk Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK), untuk berkontribusi dalam pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia. Ahli farmasi Indonesia memiliki peran penting dalam sejarah bangsa, tidak hanya dalam pelayanan kesehatan sehari-hari, tetapi juga dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan nasional. PAFI terus berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam sektor farmasi, serta berupaya menghadapi tantangan masa depan dengan inovasi dan pengabdian.
Tujuan utama PAFI adalah untuk meningkatkan pelayanan farmasi di Indonesia melalui pengembangan profesionalisme anggota serta penyebaran informasi terkait praktik dan kebijakan farmasi. Selain itu, PAFI juga memiliki tujuan untuk memperjuangkan kepentingan apoteker dalam peningkatan akses masyarakat pada obat yang aman, efektif, dan berkualitas. Dengan tujuan tersebut, PAFI berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan IPTEK dalam bidang farmasi.