Tips Penting PAFI Ciruas untuk Mencegah Demam Berdarah di Musim Hujan

ilustrasi cuaca dingin
ilustrasi cuaca dingin (Foto: Istimewa)

CILACAP.INFO – Musim hujan kembali membawa tantangan baru bagi masyarakat Ciruas, Banten. Berdasarkan informasi terbaru, beberapa wilayah di Ciruas mengalami peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Melihat situasi ini, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Ciruas mengambil langkah aktif untuk memberikan edukasi dan mengajak masyarakat memperkuat upaya pencegahan DBD melalui berbagai program kampanye kesehatan.

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Gejalanya bisa sangat berbahaya jika tidak cepat ditangani, seperti demam tinggi, pendarahan, nyeri sendi, hingga risiko kematian. Karena itu, pencegahan lebih baik daripada pengobatan, dan edukasi tentang bahaya DBD perlu digencarkan, terutama di tengah cuaca ekstrem yang mempercepat perkembangbiakan nyamuk.

PAFI Ciruas berkomitmen untuk terus mendukung upaya pencegahan DBD melalui berbagai kegiatan edukatif. Melalui paficiruas.org, masyarakat bisa mengakses berbagai informasi kesehatan, tips pencegahan penyakit, hingga program-program terbaru dari organisasi ini. Fokus utama saat ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memutus siklus hidup nyamuk penyebab DBD.

Untuk membantu Anda, berikut beberapa tips praktis dari PAFI Ciruas dalam upaya mencegah DBD di lingkungan sekitar:

  • Menguras tempat-tempat penampungan air secara rutin, minimal seminggu sekali, untuk menghilangkan jentik-jentik nyamuk.
  • Menutup rapat semua tempat penampungan air agar tidak menjadi sarang nyamuk.
  • Mendaur ulang atau menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng, ban bekas, atau botol plastik.
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, serai, atau rosemary di halaman rumah untuk membantu mengurangi populasi nyamuk.
  • Menggunakan kelambu saat tidur, terutama pada bayi dan anak-anak, untuk menghindari gigitan nyamuk yang berisiko menularkan virus dengue.
  • Menyemprotkan insektisida di tempat-tempat gelap dan lembap yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Selain itu, sangat disarankan untuk selalu memperhatikan gejala awal DBD pada anggota keluarga. Jika ada yang mengalami demam mendadak lebih dari dua hari, nyeri otot, sakit kepala hebat, atau muncul bintik-bintik merah di kulit, segera konsultasikan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa, mengingat perkembangan penyakit ini bisa sangat cepat.

Tampilkan Semua
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait

Exit mobile version