Kalteng dalam Bahaya! Ini 7 Penyakit Akibat Polusi Hutan yang Meningkat!

ilustrasi polusi udara by pixabay
ilustrasi polusi udara by pixabay

CILACAP.INFO – Langit Kalimantan Tengah semakin kelabu. Asap tebal dari kebakaran hutan kembali menyelimuti banyak daerah, membuat napas terasa berat dan jarak pandang menipis. Mungkin kamu berpikir polusi ini cuma bikin mata perih atau tenggorokan kering, tapi kenyataannya, bahaya yang mengintai jauh lebih serius.

Di balik kabut putih itu, ada serangkaian penyakit mengerikan yang bisa menyerang tanpa ampun. Untuk itu, memahami ancaman kesehatan akibat polusi hutan bukan lagi pilihan, tapi keharusan bagi kamu dan orang-orang tercinta.

Menurut pafikalteng.org, peningkatan kasus penyakit akibat polusi di Kalimantan Tengah sudah menjadi alarm keras. Asap pekat membawa partikel mikroskopis beracun, yang diam-diam masuk ke tubuh lewat setiap tarikan napas. Nggak cuma bikin batuk, partikel ini juga mampu merusak jaringan tubuh secara perlahan tapi pasti.

Ancaman Nyata: Penyakit yang Mengintai di Balik Asap

Ketika udara yang kamu hirup bukan lagi bersih, tapi tercampur partikel beracun dari hutan yang terbakar, maka tubuhmu harus menanggung akibatnya. Berikut ini tujuh penyakit yang paling umum dan mengerikan yang disebabkan oleh polusi hutan di Kalimantan Tengah:

1. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

Asap dari kebakaran hutan mengandung partikel halus yang disebut PM2.5, ukurannya jauh lebih kecil dari sehelai rambut manusia. Saat kamu menghirup udara penuh PM2.5, partikel ini langsung menyerang saluran pernapasan, menyebabkan iritasi parah. Gejalanya bisa beragam, mulai dari batuk tak kunjung reda, sesak napas, sakit tenggorokan, sampai demam. Buat anak-anak dan lansia, risiko berkembang menjadi pneumonia juga meningkat drastis.

2. Bronkitis Akut dan Kronis

Bayangin paru-parumu dipaksa bekerja ekstra setiap hari buat menyaring udara beracun. Lama-lama, peradangan di saluran bronkial pun terjadi. Bronkitis akut biasanya ditandai dengan batuk berdahak tebal dan nyeri dada. Kalau kamu terus terpapar asap dalam waktu lama, penyakit ini bisa berubah jadi bronkitis kronis, di mana batuk parah bisa berlangsung bertahun-tahun dan merusak paru-paru secara permanen.

3. Asma Eksaserbasi

Buat kamu yang sudah punya asma, polusi hutan bisa memperburuk kondisimu dengan cepat. Asap pekat adalah pemicu utama serangan asma. Gejalanya makin parah: napas jadi berbunyi ‘ngik-ngik’, dada terasa sesak, dan bisa berujung pada kegagalan pernapasan kalau nggak segera ditangani. Bahkan orang yang sebelumnya nggak punya riwayat asma pun bisa mengembangkan kondisi ini akibat paparan asap berkepanjangan.

4. Penyakit Jantung Koroner

Siapa sangka, paru-paru bukan satu-satunya organ yang kena imbas? Partikel polutan yang masuk ke aliran darah bisa memicu peradangan di pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan mempercepat pembentukan plak di arteri. Ini membuka jalan lebar buat penyakit jantung koroner. Gejala awalnya mungkin samar—kayak kelelahan berlebih atau nyeri dada—tapi kalau dibiarkan, bisa berujung pada serangan jantung mendadak.

5. Kanker Paru-Paru

Menghirup asap hutan dalam jangka panjang bukan cuma mempercepat penuaan paru-paru, tapi juga meningkatkan risiko kanker paru-paru. Partikel kimia karsinogenik dalam asap, seperti benzena dan formaldehida, bisa merusak DNA sel paru-paru. Walau gejalanya baru muncul bertahun-tahun kemudian, proses mutasi sudah berjalan sejak kamu pertama kali terpapar. Batuk darah, sesak napas parah, dan nyeri dada yang memburuk adalah tanda-tanda yang nggak boleh diabaikan.

6. Konjungtivitis (Mata Merah)

Kalau kamu merasa matamu cepat perih dan berair saat kabut asap tebal, itu bukan kebetulan. Mata adalah salah satu organ pertama yang bereaksi terhadap polusi. Asap menyebabkan konjungtivitis, yaitu peradangan pada lapisan bening di permukaan mata. Gejalanya mencakup mata merah, bengkak, rasa panas, dan keinginan mengucek terus-menerus. Walau terkesan sepele, infeksi yang dibiarkan bisa meluas dan memperparah kondisi penglihatanmu.

7. Dermatitis Alergi

Nggak cuma lewat hidung dan mata, kulitmu juga bisa jadi korban asap polusi. Paparan langsung terhadap partikel kimia di udara bisa menyebabkan dermatitis alergi, yaitu peradangan kulit yang bikin gatal hebat, ruam merah, bahkan melepuh. Buat kamu yang punya kulit sensitif, risiko ini jauh lebih besar. Rasa gatal yang nggak tertahankan sering bikin penderitanya menggaruk tanpa sadar, memperburuk luka dan membuka jalan infeksi sekunder.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait