PAFI Salakan Berikat Tips Jangan Minum Ini Saat Demam!

ilustrasi farmasi by pixabay
ilustrasi farmasi by pixabay

“Minum obat ini aja, biar cepet sembuh panasnya.” Kamu pasti pernah denger kalimat kayak gitu dari keluarga atau tetangga, apalagi kalau kamu tinggal di daerah kayak Salakan. Obat penurun panas sering jadi andalan pertama saat suhu tubuh naik. Tapi pernah nggak sih kamu mikir, apakah obat itu benar-benar aman dikonsumsi tanpa aturan yang jelas?

Faktanya, demam bukanlah penyakit, tapi tanda kalau tubuh kamu sedang berusaha melawan ‘penyusup’. Sayangnya, masih banyak yang buru-buru pengen sembuh, lalu nekat minum obat tanpa tahu pasti penyebab demamnya. Di sinilah banyak kesalahan dimulai.

Obat Andalan yang Bisa Jadi Bumerang

Di Salakan, parasetamol bisa dibilang jadi “obat wajib” di rumah. Rasanya kayak senjata andalan yang selalu siap digunakan setiap kali demam menyerang. Tapi nggak banyak yang tahu, konsumsi parasetamol dalam dosis berlebihan bisa bikin hati kamu kerja keras sampai akhirnya rusak.

Obat ini memang efektif menurunkan panas, tapi kalau kamu minum lebih dari dosis yang dianjurkan, terutama tanpa pengawasan tenaga medis, dampaknya bisa fatal. Gangguan hati akut bahkan bisa terjadi hanya karena kebiasaan ‘minum obat sendiri’ yang dianggap sepele.

Karena itu, peran edukasi dari organisasi seperti https://pafisalakan.org jadi penting banget. Mereka aktif menyuarakan penggunaan obat yang tepat, agar masyarakat nggak salah langkah waktu demam melanda.

Salah Kaprah: Obat Flu Buat Semua Jenis Demam?

Masih banyak orang yang percaya bahwa obat flu bisa mengatasi demam apapun. Padahal, sebagian besar obat flu adalah kombinasi dari beberapa zat aktif yang punya efek samping masing-masing. Di antaranya ada yang bisa bikin ngantuk, bikin jantung berdebar, bahkan memicu reaksi alergi.

Kamu pernah dengar soal demam akibat obat (drug-induced fever)? Ini kejadian nyata. Tubuh kamu bisa menganggap kandungan dalam obat sebagai ancaman dan justru bikin suhu tubuh makin naik. Ironis banget, niatnya pengen sembuh, malah makin drop.

Nggak Semua Tubuh Sama

Obat yang manjur buat orang lain, belum tentu cocok buat kamu. Banyak faktor yang memengaruhi, seperti kondisi kesehatan, makanan yang dikonsumsi, hingga interaksi dengan obat lain. Tapi sayangnya, masih banyak yang menyepelekan hal ini.

Di Salakan, masih sering ditemui orang yang minum obat barengan sama kopi pahit atau jamu kuat. Katanya biar “cepet nyerap.” Padahal kenyataannya, kombinasi itu bisa bikin kerja obat jadi kacau. Efeknya bisa berkurang, atau justru malah berlebihan.

Antibiotik: Jangan Main Tebak-tebakan

Satu lagi kebiasaan berbahaya yang sering kejadian: minum antibiotik saat demam padahal belum tentu perlu. Banyak yang belum paham, antibiotik hanya bekerja untuk infeksi bakteri, bukan virus. Kalau kamu salah minum, bakteri bisa belajar bertahan dan jadi kebal. Ini disebut resistensi antibiotik—dan masalah ini sudah jadi krisis kesehatan di seluruh dunia.

Tenaga farmasi di Salakan banyak yang cerita soal pasien yang datang dalam kondisi makin buruk karena konsumsi antibiotik sembarangan. Beberapa bahkan harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar karena infeksi makin parah dan sulit diobati.

Dengarkan Alarm dari Tubuhmu

Kalau kamu demam, jangan langsung buru-buru panik. Perhatikan dulu apa yang kamu rasakan. Ada batuk? Sakit kepala? Lemas? Atau demam tinggi tanpa sebab yang jelas? Kadang, suhu tubuh naik itu adalah cara alami tubuh kamu untuk melawan infeksi.

Jangan terburu-buru nurunin panas kalau nggak ada gejala serius. Biarkan tubuh menyelesaikan “perang” internalnya dulu. Tapi kalau suhu tubuh naik tinggi banget, atau kamu mulai kehilangan kesadaran, muntah terus, atau kejang, itu tandanya kamu harus segera ke fasilitas kesehatan.

Yang Bisa Selamatin Kamu Bukan Obat, Tapi Pengetahuan

Obat hanya akan bekerja maksimal kalau kamu tahu cara pakainya yang benar. Kesalahan kecil dalam memilih atau mengonsumsi obat bisa berakibat besar, bahkan berbahaya. Apalagi di tempat-tempat seperti Salakan, di mana informasi kesehatan belum sepenuhnya merata.

Kamu nggak perlu jadi ahli farmasi untuk bisa bijak dalam urusan obat. Cukup jadi pengguna yang sadar dan mau belajar. Jangan cuma ikut-ikutan. Bertanyalah pada apoteker atau petugas kesehatan sebelum minum sesuatu yang bisa memengaruhi tubuhmu.

Ingat, satu tablet bisa jadi penyelamat, tapi juga bisa jadi sumber masalah—tergantung gimana kamu menggunakannya.

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait